Nama : Teni Karlina
Kelas : 2pa11
NPM : 17511072
A. Hubungan Interpersonal
1. Menjelaskan
model pertukaran social dan Analisis transaksional
Dalam buku Transactional Analysis in
Psychotherapy, Berne (1961) mendefinisikan analisis transaksional sebagai
sistematika analisis struktur transaksi, mencakup aspek-aspek kepribadian dan
dinamika sosial yang disusun berdasar pengalaman klinis serta merupakan bentuk
terapi rasional yang mudah dipahami, dan mampu menyesuaikan dengan latar budaya
klien. Analisis transaksional adalah metode yang menyelidiki peristiwa dalam
interaksi orang per-orang, cara mereka memberikan umpan balik serta pola
permainan status ego masing-masing. Metode ini kemudian dikenal sebagai salah
satu teknik psikoterapi yang dapat digunakan dalam pelatihan individual, tetapi
lebih cocok digunakan secara berkelompok (Corey, 2005). Analisis transaksional
menurut pandangan Stewart (1996) berbeda dengan sebagian besar model terapi
lain karena merupakan bentuk terapi berdasarkan kontraktual dan desisional.
Analisis transaksional melibatkan suatu kontrak yang dibuat oleh klien, yang
dengan jelas menyatakan tujuan-tujuan dan arah proses pelatihan. Analisis
transaksional juga berfokus pada putusan-putusan awal yang dibuat oleh klien
dan menekankan pada aspek-aspek kognitif rasional-behavioral serta berorientasi
pada peningkatan kesadaran, sehingga klien akan mampu membuat putusan-putusan
baru untuk mengubah cara hidupnya (Spanceley, 2009). Sementara menurut
pandangan Spanceley (2009), metode analisis transaksional sebagai bentuk
penanganan masalah-masalah psikologis yang didasarkan atas hubungan antara klien
dan terapis demi mencapai pertumbuhan dan kesejahteraan diri. Kesejahteraan
diri dimaksud meliputi : terbebas dari keadaan tertekan, gangguan alam
perasaan, kecemasan, berbagai gangguan perilaku khas serta masalah-masalah
ketika membangun hubungan dengan orang lain. Dari berbagai definisi dapat
disimpulkan bahwa analisis transaksional merupakan model analisis struktur dan
fungsi status ego seseorang yang mempengaruhi dirinya dalam membangun transaksi
dan interaksi dengan lingkungan dimana seseorang berada.
Analisis transaksional (AT) berakar pada sebuah
filsafat antideterministik bahwa manusia sanggup melampaui pengondisian dan
pemograman awal. Disamping itu, analisis transaksional berpijak pada
asumsi-asumsi bahwa setiap orang sanggup memahami putusan-putusan masa
lampaunya dan bahwa mereka pun mampu memilih untuk kemudian memutuskan kembali
setiap keputusan yang telah dibuat sebelumnya (Covey, 2005). Dengan demikian
analisis transaksional meletakkan kepercayaan pada kesadaran dan kesanggupan
individu.
2.Menjelaskan pembentukan kesan dan ketertarikan interpersonal
dalam menilai hubungan
Hubungan
interpersonal yaitu ketika berkomunikasi dengan seseorang kita tidak hanya
menyampaikan pesan nya saja melainkan menentukan hubungan interpersonalnya
Semakin baik hubungan interpersonal maka semakin terbuka hubungan
interpersonalnya dan semakin baik hubungan antara seseorang.
3.Menjelaskan model peran, konflik dan adequancy peran, serta
Autentisitas dalam hubungan peran
A. Model Peran
Menganggap hubungan
interpersonal sebagai panggung sandiwara. Disini setiap orang harus memerankan
peranannya sesuai dengan naskah yang telah dibuat oleh masyarakat. Hubungan
interpersonal berkembang baik bila setiap individu bertindak sesuai dengan peranannya.
B. Konflik
Konflik
Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena
pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara duaorang
yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal
ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi.
Karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa
anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan mempngaruhi proses pencapaian
tujuan organisasi tersebut.
C. Adequacy Peran dan Autentisitas Dalam
Hubungan Peran
Kecukupan
perilaku yang diharapkan pada seseorang sesuai dengan posisi sosial yang
diberikan baik secara formal maupun secara informal. Peran didasarkan pada
preskripsi (ketentuan) dan harapan peran yang menerangkan apa yang
individu-individu harus lakukan dalam suatu situasi tertentu agar dapat
memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lain menyangkut
peran-peran tersebut.
4.Menjelaskan Intimasi dan Hubungan pribadi
Menurut Steinberg (1993) berpendapat bahwa suatu
hubungan intim adalah sebuah ikatan emosional antara dua individu yang didasari
oleh kesejahteraan satu sama lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi
masing-masing yang terkadang lebih bersifat sensitif serta saling
berbagi kegemaran dan aktivitas yang sama. Sullivan (Prager, 1995)
mendefinisikan intimasi sebagai bentuk tingkah laku penyesuaian seseorang
untuk mengekspresikan akan kebutuhannya terhadap orang lain.
Intimasi juga adalah salah satu atribut yang
paling menonjol dalam suatu hubungan intim dari pada hubungan pribadi yang
lain. Keintiman (intimacy) sangat berkaitan dengan derajat kecintaan,
kepercayaan, kepuasan, tanggung jawab dan pengertian pasangan dalam hubungan
yang dekat (intim). Keintiman juga memberikan sumbangan besar dalam memenuhi
kebutuhan individu dan keintiman itu pun memberikan efek positif pada kebaikan
pasangan dalam suatu hubungan pertemanan (Prager & Buhrmester dalam untuk
mejalin hubungan pribadi diperlukan adanya intimacy. Cinta interpersonal
membutuhkan tiga hal: Intimacy, Passion, dan Commitment.
Perasaan dekat dan nyaman muncul dari kualitas kebersamaan yang bagus.
Keberasamaan yang menciptakan Intimacy dan kenyamanan ini adalah
sebuah wujud awal dari cinta yang sering disebut sebagai persahabatan atau
pertemanan (Liking/Friendship). Proses pendekatan itu proses dimana kebersamaan
yang menciptakan Intimacy dan kenyamanan yang merupakan wujud
awal cinta.
Jika Intimacy, Passion, dan Commitment terpenuhi,
maka sebuah hubungan akan menjadi sempurna karena dliliputi oleh cinta yang
menyeluruh (Consummate Love). Namun, keadaan yang penuh cinta yang
menyeluruh ini bisa berlangsung selamanya dan bisa juga tidak. Kenapa? Semua
bergantung pada proses memelihara tiga hal tersebut yang dipenuhi berbagai
rasa, mulai dari sedih, gembira, puas, kecewa, rindu bahkan bosan
Ketika Intimacy yang hilang, maka yang terjadi adalah cinta absurd
(FatuousLove).
5.Menjelaskan Intimasi dan pertumbuhan
Sullivan (Prager, 1995) mendefinisikan intimasi
sebagai bentuk tingkah laku penyesuaian seseorang untuk mengekspresikan
akan kebutuhannya terhadap orang lain. Kemudian, Steinberg
(1993) berpendapat bahwa suatu hubungan intim adalah sebuah ikatan
emosional antara dua individu yang didasari oleh kesejahteraan satu sama
lain, keinginan untuk memperlihatkan pribadi masing-masing yang terkadang
lebih bersifat sensitif serta saling berbagi kegemaran dan aktivitas yang
sama. Factor-factor yang menumbuhkan hubungan interpersonal uang baik
berhubungan dengan orang lain tanpa menilai dan tanpa berusaha mengendalikan.factor
kedua yang menumbuhkan sikap percaya pada diri orang lain .Kejujuran, factor
ketiga yang menumbuhkan sikap percaya.sikap yang mengurangi sikap defensive
dalam komunikasi.amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi
interpersonal yang efektif.Teori-teori tentang efek komunikasi yang oleh para
pakar komunikasi tahun 1970-an dinamakan pulahypodermic needle
theory, teori ini mengasumsikan bahwa media memiliki kekuatan yang sangat
perkasa dan komunikan dianggap pasif atau tidak tahu apa-apa. Teori peluru yang
dikemukakan Wilbur Schramm pada tahun 1950-an ini kemudian dicabut pada tahun
1970-an dan meminta kepada para pendukungnya yang menganggap teori ini tidak
ada.
B. CINTA dan PERKAWINAN
1. Menjelaskan bagaimana memilih pasangan
A. Kriteria Memilih Calon Suami
a. Islam.
Ini adalah kriteria yang sangat penting bagi seorang Muslimah dalam memilih calon suami sebab dengan Islamlah satu-satunya jalan yang menjadikan kita selamat dunia dan akhirat kelak.
a. Islam.
Ini adalah kriteria yang sangat penting bagi seorang Muslimah dalam memilih calon suami sebab dengan Islamlah satu-satunya jalan yang menjadikan kita selamat dunia dan akhirat kelak.
b. Berilmu dan Baik Akhlaknya.
Masa depan kehidupan suami-istri erat kaitannya dengan memilih suami, maka Islam memberi anjuran agar memilih akhlak yang baik, shalih, dan taat beragama. Laki-laki yang memilki keistimewaan adalah laki-laki yang mempunyai ketakwaan dan keshalihan akhlak. Dia mengetahui hukum-hukum Allah tentang bagaimana memperlakukan istri, berbuat baik kepadanya, dan menjaga kehormatan dirinya serta agamanya, sehingga dengan demikian ia akan dapat menjalankan kewajibannya secara sempurna di dalam membina keluarga dan menjalankan kewajiban-kewajibannya sebagai suami, mendidik anak-anak, menegakkan kemuliaan, dan menjamin kebutuhan-kebutuhan rumah tangga dengan tenaga dan nafkah.
Masa depan kehidupan suami-istri erat kaitannya dengan memilih suami, maka Islam memberi anjuran agar memilih akhlak yang baik, shalih, dan taat beragama. Laki-laki yang memilki keistimewaan adalah laki-laki yang mempunyai ketakwaan dan keshalihan akhlak. Dia mengetahui hukum-hukum Allah tentang bagaimana memperlakukan istri, berbuat baik kepadanya, dan menjaga kehormatan dirinya serta agamanya, sehingga dengan demikian ia akan dapat menjalankan kewajibannya secara sempurna di dalam membina keluarga dan menjalankan kewajiban-kewajibannya sebagai suami, mendidik anak-anak, menegakkan kemuliaan, dan menjamin kebutuhan-kebutuhan rumah tangga dengan tenaga dan nafkah.
B. Beberapa kriteria memilih calon istri
a. Beragama islam (muslimah).
Ini adalah syarat yang utama dan pertama.
Ini adalah syarat yang utama dan pertama.
b.Memiliki akhlak yang baik.
Wanita yang berakhlak baik insya Allah akan mampu menjadi ibu dan istri yang baik.
Wanita yang berakhlak baik insya Allah akan mampu menjadi ibu dan istri yang baik.
c. Memiliki dasar pendidikan Islam yang baik.
Wanita yang memiliki dasar pendidikan Islam yang baik akan selalu berusaha untuk menjadi wanita sholihah yang akan selalu dijaga oleh Allah SWT. Wanita sholihah adalah sebaik-baik perhiasan dunia.
Wanita yang memiliki dasar pendidikan Islam yang baik akan selalu berusaha untuk menjadi wanita sholihah yang akan selalu dijaga oleh Allah SWT. Wanita sholihah adalah sebaik-baik perhiasan dunia.
d. Memiliki sifat penyayang. Wanita yang penuh rasa cinta akan
memiliki banyak sifat kebaikan.
e. Sehat secara fisik.
Wanita yang sehat akan mampu memikul beban rumah tangga dan menjalankan kewajiban sebagai istri dan ibu yang baik.
Wanita yang sehat akan mampu memikul beban rumah tangga dan menjalankan kewajiban sebagai istri dan ibu yang baik.
f. Dianjurkan memiliki kemampuan melahirkan anak.
Anak adalah generasi penerus yang penting bagi masa depan umat. Oleh karena itulah, Rasulullah SAW menganjurkan agar memilih wanita yang mampu melahirkan banyak anak.
Anak adalah generasi penerus yang penting bagi masa depan umat. Oleh karena itulah, Rasulullah SAW menganjurkan agar memilih wanita yang mampu melahirkan banyak anak.
g. Sebaiknya memilih calon istri yang masih gadis terutama
bagi pemuda yang belum pernah menikah.
Hal ini dimaksudkan untuk memelihara keluarga yang baru terbentuk dari permasalahan lain.
Hal ini dimaksudkan untuk memelihara keluarga yang baru terbentuk dari permasalahan lain.
2. Menjelaskan seluk beluk hubungan dalam perkawinan
Dalam hubungan pernikahan anda harus membangun
hubungan yang kuat antar keluarga, dan terutama oleh pasangan kita. Tetapi
dalam suatu hubungan pasti terdapat masalah di dalamnya. Contohnya seperti,
ekonomi keluarga yang tidak mencukupi, kejenihan terhadap pasangan atau
rutinitas, menurunnya perhatian, kesalah pahaman, ketidak puasan dalam seks,
perbedaan watak, perbedaan pendapat, dan masih banyak lainnya.
3. Menjelaskan penyesuaian dan pertumbuhan dalam perkawinan
Proses adaptasi antara suami dan istri, dimana suami dan
istri tersebut dapat mencegah terjadinya konflik dan menyelesaikan konflik
dengan baik melalui proses penyesuaian diri. Lasswel & Lasswel (1987),
mengatakatan bahwa penyesuaian pernikahan adalah dua individu yang belajar
untuk mengakomodasi kebutuhan, keinginan, dan harapan masing-masing, ini
berarti mencapai suatu derajat kebahagiaan dalam hubungan. Penyesuaian
pernikahan bukan suatu keadaan absolut melainkan suatu proses yang panjang
karena setiap orang dapat berubah sehingga setiap waktu masing-masing pasangan
harus melakukan penyesuaian pernikahan. Penyesuaian pernikahan juga merupakan
suatu proses Penyesuaian Perkawinan Hurlock (2000), mendefinisikan penyesuaian
pernikahan sebagai memodifikasi, mengadaptasi dan mengubah individu dan pola
perilaku pasangan serta adanyainteraksi untuk mencapai kepuasan yang maksimum
dalam pernikahan (DeGenova, 2008). Atwater (1990), juga menambahkan bahwa
penyesuaian pernikahan merupakan perubahan dan penyesuaian dalam kehidupan
pernikahan yang meliputi beberapa aspek dalam kehidupan pernikahan, seperti
penyesuaian terhadap hidup bersama, penyesuaian peran baru, penyesuaian
terhadap komunikasi dan penyelesaian konflik, serta penyesuaian terhadap
hubungan seksual dalam pernikahan dan penyesuaian terhadap kewarganegaraan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penyesuaian pernikahan adalah suatu
proses dimana dua orang yang memasuki tahap pernikahan dan mulai membiasakan
diri dengan situasi baru sebagai suami istri yang saling menyesuaikan dengan
kepribadian, lingkungan, kehidupan keluarga, dan saling mengakomodasikan
kebutuhan, keinginan dan harapan, serta saling menyesuaikan diri di beberapa
aspek pernikahan untuk mencapai kepuasan maksimum dalam pernikahan.
4. Menjelaskan perceraian dan pernikahan kembali
Perceraian merupakan terputusnya hubungan suami
istri yang disebankan oleh kegagalan suami atau istri yang menjalankan perannya
masing-msing. Tetapi tidak sedikit orang yang bercerai lalu menikah kembali.
Setelah bercerai menjadi keputusan yang berat atau tidak mudah tentunya,
seseorang akan mencoba untuk menghindari atau tidak mengulangi kesalahan yang
terjadi dalam perkawinan sebelumnya dan tetapi terkadang seseorang tidak yakin
untuk memperbaiki masalah yang di dalamnya sukses dalam pernikahan baru.
Perlulah menghindari tentang beberapa hal tertentu kegagalan masa lalu jangan
membuat mengecilkan hati anda jadikanlah perceraian menjadi pengalaman dan
lebih tinggalkan masa lalu dan jalankan untuk masa depan yang baik.
5.Menjelaskan alternative selain pernikahan (membujang-single life)
Persepsi masyarakat terhadap orang yang
melajang, seiring dengan perkembangan jaman, juga berubah. Seringkali kita
melihat seorang yang masih hidup melajang, mempunyai wajah dan penampilan di
atas rata-rata dan supel. Baik pelajang pria maupun wanita, mereka pun pandai
bergaul, memiliki posisi pekerjaan yang cukup menjanjikan, tingkat pendidikan
yang baik. Alasan yang paling sering dikemukakan oleh
seorang single adalah tidak ingin kebebasannya dikekang. Apalagi jika
mereka telah sekian lama menikmati kebebasan bagaikan burung yang terbang bebas
di angkasa. Jika hendak pergi, tidak perlu meminta ijin dan menganggap
pernikahan akan membelenggu kebebasan. Belum lagi jika mendapatkan pasangan
yang sangat posesif dan cemburu. Banyak perusahaan lebih memilih karyawan yang
masih berstatus lajang untuk mengisi posisi tertentu. Pertimbangannya, para
pelajang lebih dapat berkonsentrasi terhadap pekerjaan. Hal ini juga menjadi
alasan seorang tetap hidup melajang.
Banyak pria menempatkan pernikahan pada
prioritas kesekian, sedangkan karir lebih mendapat prioritas utama. Dengan
hidup melayang, mereka bisa lebih konsentrasi dan fokus pada pekerjaan, sehingga
promosi dan kenaikan jabatan lebih mudah diperoleh. Biasanya, pelajang lebih
bersedia untuk bekerja lembur dan tugas ke luar kota dalam jangka waktu yang
lama, dibandingkan karyawan yang telah menikah. Kemapanan dan kondisi ekonomi
pun menjadi alasan tetap melajang. Pria sering kali merasa kurang percaya diri
jika belum memiliki kendaraan atau rumah pribadi. Sementara, perempuan lajang
merasa senang jika sebelum menikah bisa hidup mandiri dan memiliki karir bagus.
Mereka bangga memiliki sesuatu yang dihasilkan dari hasil keringat sendiri.
Selain itu, ada kepuasaan tersendiri. Banyak yang mengatakan seorang masih
melajang karena terlalu banyak memilih atau ingin mendapat pasangan yang
sempurna sehingga sulit mendapatkan jodoh. Pernikahan adalah untuk seumur
hidup. Rasanya tidak mungkin menghabiskan masa hidup kita dengan seorang yang
tidak kita cintai. Lebih baik terlambat menikah daripada menikah akhirnya
berakhir dengan perceraian. Lajang pun lebih mempunyai waktu untuk dirinya
sendiri, berpenampilan lebih baik, dan dapat melakukan kegiatan hobi tanpa ada
keberatan dari pasangan. Mereka bebas untuk melakukan acara berwisata ke tempat
yang disukai dengan sesama pelajang.
Sumber :
http://hendriyana.abatasa.co.id/post/detail/20976/tips-oke-memilih-pasangan-hidup-menurut-islam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar