Nama kelompok/ 1PA14
Annida putriga
10511945
Indra purnama
Rangga lanoberta
15511868
Teni Karlina 17511072
A.
Teori
mengenai kreativitas , meliputi :
1.
Teori pendorong
kreativitas, meliputi:
A.
Motivasi instrinstik
untuk kreativitas
Setiap individu memiliki
kecenderungan atau dorongan mewujudkan potensinya, mewujudkan dirinya, dorongan
berkembang menjadi matang, dorongan mengungkapkan dan mengaktifkan semua
kapasitasnya.
Dorongan ini merupakan motivasi
primer untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru
denganlingkungannya dalam upaya manjadi dirinya sepenuhnya. (Rogers dan Vernon
1982)
B.
Kondisi eksternal
yang mendorong perilaku kreatif
Kretaivitas
memang tidak dapat dipaksakan, tetapi harus dimungkinkan untuk tumbuh, bibit
unggul memerlukan kokdisi yang memupuk dan memungkinkan bibit itu mengembangkan
sendiri potensinya.
Bagaimana cara menciptakan
lingkungan eksternal yang dapat memupuk dorongan dalam diri anak (internal)
untuk mengembangkan kreativitasnya?
Menurut pengalaman Carl Rogers
dalam psikoterapi adalah dengan menciptakankondisi keamanan dan kebebasan
psikologis.
1.Keamanan psikologis
Ini dapat terbentuk dengan 3
proses yang saling berhubungan:
Menerima individu sebagaimana
adanya dengan segala kelabihan dan keterbatasannya.
Mengusahakan suasana yang
didalamnya evaluasi eksternal tidak ada / tidak mengandung efek mengancam.
Evaluasi selalu mengandung efek mengancam yang menimbulkan kebutuhan akan
pertahanan ego.
Memberikan pengertian secara
empatis
Dapat menghayati
perasaan-perasaan anak, pemikiran-pemikirannya, dapat melihat dari sudut
pandang anak dan dapat menenrimanya, dapat memberikan rasa aman.
2. Kebebasan psikologis
Apabila guru mengijinkan atau memberi kebebasan kepada anak
untuk mengekspresikan secara simbolis (melalui sajak atau gambar) pikiran atau
perasaannya. Ini berarti mmebrei kebebasan dalam berfikir atau merasa apa yang
ada dalam dirinya.
II. Teori-teori proses
kreatif, meliputi:
A.
Teori wallas
Proses kreatif, yang diungkapkan oleh Graham Wallace
(1926) dalam bukunya ‘The Art of Thought’ yang mengatakan bahwa proses kreatif meliputi
empat tahap, yaitu
(1) persiapan
(2) inkubasi (3) iluminasi, dan (4) verifikasi
Tahap persiapan (preparation), Pada
tahap persiapan ide datang dan timbul dari berbagai kemungkinan, dan ini dapat
berasal dari guru melalui penjelasan atau penyampaian informasi topik materi
pelajaran atau dapat pula dari siswa yang sebelumnya telah ditugaskan oleh guru
untuk mencari ide atau gagasan yang terkait dengan materi pembelajaran.
Pada tahap inkubasi, Inkubasi
adalah tahap dimana individu seakan-akan melepaskan diri untuk sementara dari
masalah tersebut, dalam arti bahwa ia tidak memikirkan masalahnya secara sadar,
tapi “ mengeramnya “ dalam alam pra-sadar, yaitu dimaksudkan diharapkan
hadirnya suatu pemahaman serta kematangan terhadap ide yang tadi timbul
Tahap iluminasi adalah
tahap timbulnya ‘insight’, yaitu saat timbulnya inspirasi atau gagasan baru,
beserta proses-proses psikologi
yang mengawali dan mengikuti munculnya inspirasi atau gagasan baru.
Tahap verifikasi (verification) atau tahap evaluasi adalah
tahap dimana ide atau kreasi baru tersebut harus diuji terhadap realitas.
Disini diperlukan pemikiran kritis dan konvergen (pemikiran kreatif) dan diikuti oleh proses konvergensi (pemikiran kritis). Tahap
ini dapat dilakukan misalnya dalam bentuk simulasi dan diskusi hasil penemuan
tersebut.
B.
Teori tentang
belahan otak kanan dan kiri
Guilford
melihat pada perbedaan proses berpikir:
A. Kecerdasan (Intelegensi)
cenderung berpikir Konvergen: yaitu proses berpikir memusat dengan
penekanan pada pencapaian jawaban tunggal yang paling tepat. (Otak Kiri).
B. Kreativitas cenderung
berpikir Divergen, yaitu: prosesberpikir menyebar dengan penekanan pada
segi kesesuaian. (Otak Kanan).
III. Teori-teori yang melandasi
produk kreatif, meliputi:
Penelitian produk penemuan dalam hukum
Hukum paten AS
mempertimbangkan unsur-unsur berikut dalam memberikan hak paten kepada investor
yaitu:
a. Kegiatan
intelektual yang bermutu mendahului penemuan
b. Gagasannya jelas dalam
mengatasi masalah/kesulitan
c. Jumlah
eksperimentasi yang dilakukan sebelum mencapai produk baru
d. Sejauh mana telah
mengalami kegagalan
e. Produk harus
berguna dan merupakan kemajuan
f. Produk terutama
dinilai kreatif
g. Produk harus memenuhi
kebutuhan yang belum terpenuhi
A.
Model dari besemer
dan treffinger
Besemer dan
freffinger (1981) istilah produk dalam hal ini tidak terbatas pada produk
komersial, tetapi meliputi keragaman dari benda atau gagasan
(misalnya konsep kreativitas yang baru). Besemer dan freffinger menyarankan
bahwa produk kreatif dapat digolongkan menjadi tiga kategori yaitu (1) kebaruan
(2) pemecahan (3) kerincian dan sintensis.
Yang dimaksud dengan kebaruan menurut Besemer dan freffinger
adalah sejauh mana produk itu baru; dalam hal: jumlah dan luas proses yang
baru, teknik baru, bahan baru, konsep baru yang terlibat; dalam hal didalam dan
diluar lapangan/bidang; dalam hal dampak dari produk terhadap produk
kreatif di masa depan.
Pemecahan menyangkut derajat sejauh mana produk itu memenuhi
kebutuhan dari situasi bermasalah. Tiga criteria dalam dimensi ini ialah, bahwa
produk itu harus bermakna menurut para pengamat, karena memenuhi kebutuhan
logis , dengan mengikuti aturan yang ditentukan dalam bidang tertentu , dan
berguna, karena dapat diterapkan secara praktis.
B.
Model penilaian kreativitas dalam mengarang
Ada empat skema penilaian
terhadap kriteria dari berpikir kreatif yaitu kelancaran, kelenturan, keaslian,
dan kerincian.
a) Kelancaran,
didasarkan atas jumlah kata yang digunakan dalam
Karangan tersebut.
1. Jika
kurang dari 50
kata skor
1
2. 50-99
kata skor
2
3. 100-149
kata skor
3
4. 150-199
kata skor
4
5. Lebih
dari 200
kata skor
5
b) Kelenturan
meliputi kelenturan dalam struktur kalimat dan kelenturan dalam konten atau gagasan
1. Kelenturan
dalam struktur kalimat
a. Keragaman
dalam bentuk kalimat
b. Keragaman
dalam menggunakan kalimat
c. Keragaman
dalam panjang kalimat
2. Kelenturan
dalam konten atau gagasan
a. Imajinasi
b. Fantasi
c) Keaslian
sejauh mana konten atau gaya pemikiran karangan menunjukkan orisinalitas
(ketidak laziman) dibandingkan dengan karangan yang isi dan gaya penulisannya
menunjukkan stereotype.
d) Kerincian
(elaborasi, kekayaan) ialah kemampuan untuk membubui atau menghiasi cerita
Sehingga tampak lebih kaya.
1. Seperti
lukisan dalam ekspresi
2. Emosi
3. Empati
4. Unsur
pribadi
5. Percakapan
B. Keberbakatan
dan kreativitas
I. Pengertian keberbakatan dengan pengertian
kreativitas yang meliputi:
A.
Pengertian keberbakatan
Dalam
kepustakaan yang ditemukan berbagai istilah dan definisi mengenai anak berbakat
dan keberbakatan. Istilah ini yang menunjukkan suatu perkembangan dari
pendekatan “uni-dimensional” ( seperti definisi dari Terman yang menggunakan
inteligensi sebagai criteria tunggal untuk mengidentifikasi anak berbakat,
yaitu IQ 140) ke pendekatan “ multi-dimensional “. Pendekatan ini
yang mengakui keragaman konsep dan kriteria keberbakatan, yaitu memerlukan cara
– cara dan alat – alat yang berbeda – beda pula untuk mengidentifikasinya.
B.Hubungan
keberbakatan dan kreativitas
Tentunya, bahwa kreativitas dan keberbakatan mencakup
keluwesan dalam berfikir dan skelancaran dalam memproduksi ide-ide dan
kelancaran dalam memproduksi ide-ide tersebut. Dan kami meyakini bahwa
kreativitas dan juga keberbakatan dapat dituangkan kedalam suatu bentuk karya
yang unik yang dapat merubah pandangan ataupun persepsi seseorang mengenai
suatu keadaan.
Daftar Pustaka:
Annisaecha.blogspot.com/2010/02/teori-teori-dalam-psikologi.html
Munandar, Utami.2009. pengembangan kreativitas anak
berbakat. Jakarta: rineka cipta
JS Dacey.
1989. Fundamental Of CreativeThinking. New York. Lexington Books. 157
Sharahhanifah.blogspot.com/2015/04/teori-mengenai-kreativitas.html