Pengorganisasian struktur
manajemen dan actuating dalam manajemen
Nama : Teni Karlina
Kelas : 3PA11
A.
Pengorganisasian struktur manajemen
1. Pengertian struktur organisasi
Menurut Hollenbeck (1995) struktur
organisasi adalah suatu jaringan yang relatif stabil dari hubungan antara
personel dan tugas yang membentuk sebuah organisasi. Struktur organisasi
merupakan suatu beban dan tanggung jawab serta hubungan jalur komunikasi
(Robbins, 1999).
2. Pengorganisasian sebagai fungsi dari
manajemen, meliputi :
a. Formal
Cara manajemen
merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber-sumber
daya yang tersedia.
b. Informal
Pembagian
beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logik dapat
dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja sebaiknya tidak terlalu berat
sehingga tidak dapat diselesaikan atau terlalu ringan sehingga ada waktu
menganggur, tidak efesien, dan terjadi biaya yang tidak perlu.
3. Contoh struktur organisasi dari suatu
perusahaan
4. Manfaat struktur fungsional dan
struktur divisional
a. Manfaat struktur
fungsional
Setiap
karyawan mengetahui peran dan tugasnya disetiap bagian serta menghindari
kesalahan peran yang akan dijalankan.
b. Manfaat struktur
divisional
Koordinasi
antar bagian menjadi lebih cepat dan mudah, dan memberikan kesempatan untuk
perkembangan karir.
5. Kerugian struktur fungsional dan
struktur divisional
a. Kerugian struktur fungsional
Bisa
memicu timbulnya persaingan yang bisa mengakibatkan konflik antar fungsi, serta
bisa membuat tingginya biaya koordinasi antar fungsi.
b. Kerugian
struktur divisional
Bisa
menimbulkan persaingan tidak sehat antar divisi akibat turunnya komunikasi
antara spesialisasi fungsional.
B. Actuating dalam Manajemen
1. Pengertian actuating manajemen
Fungsi-fungsi manajemen menurut
George R. Terry (Disingkat POAC) dalam Mulyono (2008:23), yaitu “planning
(perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating
(penggerakan),controlling (pengendalian)”. Dalam hal ini, George R. Terry
(1986) mengemukakan bahwa, “Actuating merupakan usaha menggerakkan
anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka berkeinginan dan
berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota
perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai
sasaran-sasaran tersebut.” Jadi actuating adalah usaha menggerakkan seluruh
orang yang terkait, untuk secara bersama-sama melaksanakan program kegiatan
sesuai dengan bidang masing-masing dengan cara yang terbaik dan benar.
2. Pentingnya actuating manajemen
Pentingnya actuating adalah untuk
lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang
dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti
bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan
nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus
dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM
harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi
masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang
telah ditetapkan.
3. Prinsip actuating dalam manajmen
Dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks
karena disamping menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku dari
manusia-manusia itu sendiri. Manusia dengan berbagai tingkah laku yang
berbeda-beda, memiliki pandangan serta pola hidup yang berbeda pula. Oleh
karena itu, menurut Robbins P. Stephens (1989) Actuating yang dilakukan oleh
pimpinan harus berpegang pada beberapa prinsip, yaitu:
a. Prinsip mengarah
pada tujuan
Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin
efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan bawahan terhadap
usaha mencapai tujuan. Pengarahan tidak dapat berdiri sendiri,artinya dalam
melaksanakan fungsi pengarahan perlu mendapatkan dukungan/bantuan dari
factor-faktor lain seperti :perencanaan, struktur organisasi, tenaga kerja yang
cukup, pengawasan yang efektif dan kemampuan untuk meningkatkan pengetahuan
serta kemampuan bawahan.
b. Prinsip keharmonisan
dengan tujuan
Orang-orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkn tidak mungkin
sama dengan tujuan perusahaan. Mereka mengkehendaki demikian dengan harapan
tidak terjadi penyimpangan yang terlalu besar dan kebutuhan mereka dapat
dijadikan sebagai pelengkap serta harmonis dengan kepentingan perusahaan.
Semua ini dipengaruhi oleh motivasi masing-masing individu. Motivasi yang
baik akan mendorong orang-orang untuk memenuhi kebutuhannya dengan cara yang
wajar. Sedang kebutuhan akan terpenuhi apabila mereka dapat bekerja dengan baik,
dan pada saat itulah mereka menyumbangkan kemampuannya untuk mencapai tujuan
organisasi.
c. Prinsip kesatuan
komando
Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan
tangggung jawab para bawahan. Bilamana para bawahan hanya memiliki satu jalur
didalam melaporkan segala kegiatannya. Dan hanya ditujukan kepada satu pimpinan
saja, maka pertentangan didalam pemberian instruksi dapat dikurangi, serta
semakin besar tanggung jawab mereka untuk memperoleh hasil maksimal.
4. Pentingnya mencapai actuating
manajemen yang efektif
Pimpinan harus menjelaskan
kebijaksanaan-kebijaksanaan yang di tempuh oleh perusahaan dalam usaha untuk
mencapai tujuan, agar setiap orang yang menjadi bawahannya mengerti peranan apa
yang di harapkan pimpinan dengan baik dan jelas.
Sumber
:
-
Samuel, Certo. (1990). Strategic Management. USA: McGraw-Hill.
- elearning.gunadarma.ac.id/.../bab11-dasar_dasar_pengorganisasian.pdf
- Marlyn M. Helms, ed., Encyclopedia of Management , 6 Th Edition
(Farmington HillsMichigan:
Gale Cengage Learning, 2009) 665.
- Mulyono. 2008. Manajemen
Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.