Rabu, 09 Oktober 2013

*PSIKOLOGI MANAJEMEN*


Nama : Teni Karlina
Npm : 17511072
Kelas : 3PA11

A.   Pengertian
1. Definisi manajemen
    Manajemen adalah suatu proses dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya. Bahkan program studi manajemen diberbagai universitas di Indonesia termasuk salah satu program studi pilihan dan selalu banyak peminat setiap tahunnya. Banyak para ahli yang mencoba mendefinisikan atau memberi batasan pada kata "manajemen". Itu dibuktikan dengan banyaknya buku-buku yang membahas tentang pengertian manajemen, definisi manajemen, pengantar manajemen, manajemen dasar, dan masih banyak lagi judul-judul buku dari para ahli yang membahas tentang manajemen.
2.     Definisi kepemimpinan
      Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Cara alamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi. Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi. Kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimipin yang efektif mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang sangat penting misalnya, kharisma, pandangan ke depan, daya persuasi, dan intensitas. Dan memang, apabila kita berpikir tentang pemimpin yang heroik seperti Napoleon, Washington, Lincoln, Churcill, Sukarno, Jenderal Sudirman, dan sebagainya kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan.
3.   Teori kepemimpinan contigency fiedler ? (matching leadres and tasks)    
     Fiddler mendefinisikan efektivitas pemimpin dalam hal performa grup dalam mencapai tujuannya. Fiddler membagi tipe pemimpin menjadi 2: yang berorientasi pada tugas dan yang berorientasi pada maintenance. Dari observasi ini ditemukan fakta bahwa tidak ada korelasi konsisten antara efektifitas grup dan perilaku kepemimpinan. Pemimpin yang berorientasi pada tugas akan efektif pada 2 set kondisi.
·    Pada set yang pertama, pemimpin ini sangat memiliki hubungan yang baik dengan anggotanya, tugas yang didelegasikan pada anggota sangat terstruktur dengan baik, dan memiliki posisi yang tinggi dengan otoritas yang tinggi juga. Pada keadaan ini, grup sangat termotivasi melakukan tugasnya dan bersedia melakukan tugas yang diberikan dengan sebaik-baiknya.
·   Pada set yang kedua, pemimpin ini tidak memiliki hubungan yang baik dengan anggotanya, tugas yang diberikan tidak jelas, dan memiliki posisi dan otoritas yang rendah. Dalam kondisi semacam ini, pemimpin mempunyai kemungkinan untuk mengambil alih tanggung jawab dalam mengambil keputusan, dan mengarahkan anggotanya.

4.  Model kepemimpinan normatif menurut Vroom dan Yetton                          
       Vroom danYetton (1973) mengembangkan model kepemimpinan normatif dalam 3 kunci utama: metode taksonomi kepemimpinan, atribut-atribut permasalahan, dan pohon keputusan (decision tree). 5 tipe kunci metode kepemimpinan yang teridentifikasi (Vroom & Yetton, 1973):
·Autocratic I: membuat keputusan dengan menggunakan informasi yang saat ini terdapat pada pemimpin.
· Autocratic II: membuat keputusan dengan menggunakan informasi yang terdapat pada seluruh anggota kelompok tanpa terlebih dahulu menginformasikan tujuan dari penyampaian informasi yang mereka berikan.
· Consultative I: berbagi akan masalah yang ada dengan individu yang relevan, mengetahui ide-ide dan saran mereka tanpa melibatkan mereka ke dalam kelompok; lalu membuat keputusan.
· Consultative II: berbagi masalah dengan kelompok, mendapatkan ide-ide dan saran mereka saat diskusi kelompok berlangsung, dan kemudian membuat keputusan.
· Group II: berbagi masalah yang ada dengan kelompok, mengepalai diskusi kelompok, serta menerima dan menerapkan keputusan apapun yang dibuat oleh kelompok.
5.     Path-goal  teori dalam kepemimpinan
      Menurut teori path-goal, suatu perilaku pemimpin dapat diterima oleh bawahan pada tingkatan yang ditinjau oleh mereka sebagai sebuah sumber kepuasan saat itu atau masa mendatang. Perilaku pemimpin akan memberikan motivasi sepanjang (1) membuat bawahan merasa butuh kepuasan dalam pencapaian kinerja yang efektif, dan (2) menyediakan ajaran, arahan, dukungan dan penghargaan yang diperlukan dalam kinerja efektif (Robins, 2002).
    Model kepemimpinan path-goal berusaha meramalkan efektivitas kepemimpinan dalam berbagai situasi. Menurut model ini, pemimpin menjadi efektif karena pengaruh motivasi mereka yang positif, kemampuan untuk melaksanakan, dan kepuasan pengikutnya. Teorinya disebut sebagai path-goal karena memfokuskan pada bagaimana pimpinan mempengaruhi persepsi pengikutnya pada tujuan kerja, tujuan pengembangan diri, dan jalan untuk menggapai tujuan.
Model path-goal menganjurkan bahwa kepemimpinan terdiri dari dua fungsi dasar:
·       Fungsi Pertama; adalah memberi kejelasan alur. Maksudnya, seorang pemimpin harus mampu membantu bawahannya dalam memahami bagaimana cara kerja yang diperlukan di dalam menyelesaikan tugasnya.
·       Fungsi Kedua; adalah meningkatkan jumlah hasil (reward) bawahannya dengan memberi dukungan dan perhatian terhadap kebutuhan pribadi mereka.

B.   Perencanaan, penetapan manajemen
1.     Jelaskan pengertian dari perencanaan manajemen
      perencanaan didefinisikan sebagai suatu proses menetapkan tujuan dan memutuskan bagaimana hal tersebut dapat dicapai. Rencana meliputi sumber-sumber yang dibutuhkan, tugas yang diselesaikan, tindakan yang diambil dan jadwal yang diikuti.
Para manajer mungkin membuat :
· Rencana untuk stabilitas (plan for stability),
· Rencana untuk mampu beradaptasi (plan for adaptibility) atau para manajer mungkin juga              
  membuat
·Rencana untuk situasi yang berbeda (plan for contingency). Proses perencanaan, terdiri dari :
·Menentukan tujuan perencanaan
·Menentukan tindakan untuk mencapai tujuan
·Mengembangkn dasar pemikiran kondisi mendatang
·Mengidentifikasi cara untuk mencapai tujuan
·Mengimplementasi rencana tindakan dan mengevaluasi hasilnya.
2.     Langkah-langkah dalam menyusun perencanaan dalam organisasi
     Analisis dasar pengambilan keputusan bagi pimpinan suatu lembaga/ organisasi mutlak diperlukan, yaitu proses memilih dan mengembangkan langkah-langkah yang akan diambil dalam menghadapi tantangan maupun masalah dalam organisasi/ institusi/ lembaga. Perancanaan adalah masuk dalam salah satu konsep yang dikemukakan olehG.R. Terry yaitu terkenal dengan POAC, planning, organizing, actuating dan controlling-nya. Perencanaan (Planning) ialah fungsi manajemen yang harus bisa menjawab rumus 5W+1H. WHAT(apa) yang akan dilakukan, WHY (mengapa) harus melakukan apa, WHEN (kapan) melakukan apa, WHERE (dimana) melakukan apa, WHO (siapa) yang melakukan apa, HOW (bagaimana) cara melakukan apa. Pemimpin lembaga/ oragnisasi/ institusi tersebut harus mengambil prediksi-presdiksi keputusan yang akan terjadi untuk masa mendatang. Pimpinan tersebut harus memutuskan sasaran yang akan dicapai, analisa kepegawaian yang akan mengoperasikannya dimasa yang akan datang, berapa banyak jumlahnya dan mengaplikasikannya untuk dalam mencapi tujuan yang diinginkan. 

3.     Manfaat perencanaan dalam suatu organisasi
     · Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
        lingkungan
     ·  Membuat tujuan lebih khusus,terperinci dan mudah di pahami
     ·  Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti
     ·  Manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas
          Bentuk-bentuk perencanaan :
          1.Perencanaan Global (Global Plan)
 Berisi tentang penentuan tujuan organisasi dalam jangka panjang dan ini dipandang sebagai misi suatu organisasi.
Analisa penyusunan rencana global (swot) erdiri atas :
a.strength=>kekuatan yang dimiliki oleh organisasi
b.weakness=>memperhatikan kelemahan yang dimiliki oleh organisasi
c.opportunity=>kesempatan terbuka yang dimilki organisasi
d.treath=>tekanan dan hambatan yang dihadapi organisasi.
4.     Jelaskan jenis perencanaan dalam organisasi 
      Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan   proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan tinsdakan. Perencanaan diperlukan dalam setiap jenis kegiatan baik itu kegiatan organisasi, perusahaan maupun kegiatan dimasyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan.


Sumber : - http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli/
                  - http://www.slideshare.net/KenKanaidi/perencanaan-dan-penetapan-tujuan
                  - http://www.isiindonesia.com/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=306